Rabu, 06 Mei 2015

Tak lengkap Makan Tanpa Sambal.

Pasti sahabat pernah mendengar, "Kurang Lengkap Makan, Tanpa sambal", atau ketika kita makan, kita akan menggunakan sambal untuk makanan kita, entah itu masakan ayam goreng, seperti pecel ayam, pecel lele, dll nya, atau juga bakmie yang akan kita makan.

Walau Sambal ukurannya hanya sekitar 5 persen atau 10 persen dari ukuran piring saji kita, kecuali untuk sahabat-sahabat pecinta sambal yang bisa mendominasi sambal di piring makannya.

Sambal merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari tradisi kuliner Indonesia, walau kadang orang yang mengkonsumsi sambal bisa jadi kepedasan, namun tetap saja bisa menikmati sambal lagi dengan penuh kenikmatan.

Karena sambal memiliki efek capsaicin yang bisa membuat kita ketagihan, walaupun sudah kepedasan, masih saja kita getol mengkonsumsi sambal.

Sambal dalam versi pertamanya ditemukan  sekitar 1500 - 1000 SM, dalam hidangan Suku Indian Maya, salah satu suku di Amerika Latin, dan sekarang manjadi menu yang sangat penting.

Dalam America's First Cuisines, suku asli Indian nyaris tak pernah lupa membubuhkan sambal dalam menu makanannya.

Nah, menu olahan dari sambal ini sangat banyak sekali variasinya, dari sambal ijo yang menjadi pelengkap masakan Padang, sambal terasi dalam masakan Sunda, juga sambal She Cuan yang sangat terkenal untuk pelengkap masakan Chinesse Food.

Gambar dari kreasiresepmasakanindonesia.blogspot.com

1 komentar:

  1. makan tanpa sambal rasanya seperti taman tak berbunga dan rasanya gimana gitu

    BalasHapus