Kamis, 29 September 2016

3 Sesi yang menarik dari Workshop One Day Promosi Efektif Bersama Ekhibitors



3 Sesi yang Menarik dari Workshop One Day Promosi Efektif bersama Ekhibitors

Foto bersama peserta Workshop One Day
Foto Bersama dengan teman-teman Blogger

Hari ini, pada tanggal 29 September 2016, saya berkesempatan untuk hadir Workshop OneDay Promosi Efektif Bersama para Ekhibitors yang digelar oleh Badan Kreatif Republik Indonesia bersama Demi Film Indonesia, yang bertempat di Hotel Oria Wahid Hasyim.

Hotel Oria
 
Ruangan
Pada sesi pertama, dibahas oleh ibu Haryani, dari CGV Blitz, Bapak Benny Benke dan juga dimoderatori oleh Pak Yan Wijaya, seorang Praktisi Perfilman yang senior.
Ibu Haryani, Pak Yan Wijaya, Pak Benny Benke

Presentasi dari CGV Blitz sangat menarik, dibawakan oleh ibu Haryani, tentang kerjasama-kerjasama yang bisa dilakukan oleh CGV Blitz, seperti yang baru-baru ini mengadakan pre Sale film Warkop Jangkrik Boss, atau juga kerja sama dengan Go-tix, pemesanan tiket melalui Gojek, juga kerjasama kreatif lainnya dengan para Produser Film.
Selanjutnya pak Benny Benke, membawakan Topik tentang Kritik Film dan Strategi Peredaran Film di Indonesia, itu seperti Memancing di kolam Ikan.
Memancing di kolam Ikan merupakan sebuah tema yang sering ditemui oleh para pemasar untuk menjual produk mereka, dengan memancing di kolam ikan, diharapkan bisa mendapatan hasil yang lebih besar, dibandingkan dengan mereka yang memancing di laut terbuka, sungai, danau dan lainnya.
Sama halnya produsen film itu harus bisa seperti memancing ikan di kolam, pada kesempatan ini Pak Benny Benke menjelskan tentang data-data film, bahwa penonton Indonesia masih sangat terhitung sangat kecil sekali.
Seperti contohnya film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss yang sudah mencapai angka 6 jutaan penonton, masih tergolong kecil dari segi presentasi, (Indonesia memiliki sekitar 250 jutaan penduduk) dibandingkan dengan film  di Korea Selatan, yang mencapai angka penonton hingga angka 17 jutaan, padahal penduduk Korea hanya sekitar 50 jutaan penduduk.
Pak Berry Benke memberikan kiat-kiat untuk memasarkan film, agar maksimal, jadi intinya barang bagus kalau tidak dijual dengan cara bagus, hasilnya tidak akan bagus.
Menurut Marcus Taylor seorang penggiat Industri TV dan telah bekerja di sejumlah stasiun TV, seperti BBC, ITV, C4 hingga NatGeo, sebelum akhirnya terjun dalam dunia pemasaran film di AS, memberikan beberapa kita bagaimana seharusnya menjual produk films dan program TV, hingga program TV Shows Online.
Marcus Menjelaskan dalam menjual produk film harus mempunyai nilai keunikan sendiri, kalau tidak, unsure judinya sangat besar sekali.
Penentuan waktu dan timing, juga merupakan kekuatan kunci  dalam memasarkan produk film juga film TV kepada masyarakat, dengan adanya timing dan momentum yang tepat dalam mempromosikan produk film dan produk TV, sasaran untuk membangun awareness public atas kehadiran produk tersebut menjadi terbangun.
Memang ambisi marketing dari para produsen film tentu berbeda-beda, namun jangan terlalu percaya, dengan kata-kata, bahwa kita harus membutuhkan budjet yang terbatas untuk mendapatkan hasil yang luar biasa, Uang memang penting, tapi KREATIVITAS lah mata uang yang sesungguhnya dalam Marketing.
Dimoderatori  oleh Pak Yan Wijaya, seorang senior dalam perfilman Indonesia, menjadikan diskusi ini menjadi sangat menarik.

Setelah sesi pertama selesai, peserta workshop lunch bersama, terjadi sharing dan diskusi yang sangat menarik antara para produsen film dan Ekhibitors.
Pak Noorca, Kak Nuty, Pak Aris Muda

Setelah lunch, sesi kedua pun diadakan dengan menghadirkan pembicara Pak Aris Muda dengan membawakan tema mengusung Digital Marketing sebagai solusi Promosi yang terbaik, bersama dengan pak Noorca, seorang pemerhati film dan dimoderatori oleh ka Nuty dari Kopi Kabarindo.
Acara berlangsung sangat seru sekali, Pak Aris Muda menjelaskan tentang potensi digital marketing, seperti FaceBook, Instagram, twitter, terbukti dengan menggunakan solusi promosi digital Marketing tersebut film-film yang dipromosikan bisa mendapatkan hasil yang terbaik.
Perlu kerjasama dengan para Buzzer, membuat press release, tayangan-tayangan di youtube yang kontiniu, intinya bagaimana memanfaatkan social media dalam industry film agar bisa efisiensi dari segi biaya promosi dan pemasaran melalui social media.
Setelah Pak Aris Muda, pak Noorca membawakan tentang pengkritik film, menurut Pak Noorca, kritik film itu cenderung  tidak ada hubungannya dengan jumlah penonton, menulis kritik film itu tidak mudah dan tidak semua orang mau menjadi pengkritik film, oleh karena itu kritik film itu perlu dan para pengkritik itu harus dihormati dan dihargai.
Seperti yang tadi sudah dikatakan oleh Pak Noorca, bahwa kritik cenderung tidak ada hubungannya dengan jumlah penonton, contohnya ada pengkritik film yang mengkritik jelek sebuah film, tapi filmnya malah bisa sukses, sedangkan film yang dikritik tidak bagus, malah sukses di pasar.
Pada kesempatan ini, Pak Noorca mengharapkan para pengkritik film ini, jangan hanya mengkritik dengan hanya menulis synopsis saja, kritik itu diperlukan, namun juga sewajarnya juga, tidak terlalu berlebihan, kita juga jangan memusuhi para pengkritik, kritik itu sangat perlu termasuk di film, hanya beberapa orang saja yang mau menggeluti pengkritik film, oleh karena itu harus dihormati dan dihargai.
Sesi ini sangat seru sekali, terjadi diskusi-diskusi yang sangat menarik, dari para produsen film dengan para pembicara.

Setelah itu lanjut ke sesi ketiga, yang dibawakan oleh ibu Harsiwi Achmad, Direktur SCTV, bersama dengan Pak Aves Ex Mizan, dengan moderator Ka Arul, admin Demi Film Indonesia.
Bu Endah, Ibu Harsiwi, Bapak Aves, Bapak Yan Wijaya, Kak Arul

Pada Kesempatan ini, ibu Harsiwi menjelaskan tentang Film Nasional Flagship, bagaimana kerjasama yang bisa dilakukan oleh SCTV maupun Indosiar dengan produsen film Indonesia.
Dijelaskan juga berbagai pertimbangan pembelian film Nasional.
1.      Kesesuaian dengan Pemirsa TV
Jadi harus sesuai dengan Pemirsa TV nya

2.      Kesesuaian dengan P3SPS – KPI  Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Indonesia)

3.      Kesesuaian dengan kebutuhan Inventory
4.      Kesesuaian dengan waktu edar
5.      Kesesuaian Harga dan kompensasi
SCTV sangat luar biasa dalam hal bekerja sama dengan para produser film, mereka membeli 8 dari 10 film terlaris di tahun 2016, sangat luar biasa kerja samanya, termasuk kerja sama dari hal promo dan juga program-program lainnya, liputan infotainment, news, launching program, online/medsos, dllnya.
Ibu Harsiwi berharap film itu harus bagus dan harus laku, harus bisa menjadi tuan rumah di dalam negerinya sendiri, tentunya ibu Harsiwi percaya bahwa Indonesia bisa menjadi hebat dalam industry perfilman ini.
Setelah ibu Harsiwi, Pak Aves Ex Mizan, seorang Praktisi Perfilman juga menambah dan melengkapi hal-hal yang telah disampaikan oleh ibu Harsiwi.
Setelah itu Acara ditutup oleh ibu Endah dari Badan Ekonomi Kreatif  Republik Indonesia.

Harapan saya sebagai pecinta film, semoga film Indonesia bisa semakin sukses dan berhasil, bisa menjadi tuan Rumah di Negaranya sendiri.

#salamantusias



Rabu, 21 September 2016

Ayo kita nonton rame-rame film humor kekinian Humor # baper

Poster Humor #Baper




Dari trailer filmnya Humor #baper ini saja, saya melihat kelucuan dan humor kekinian yang sangat luar biasa, semoga kita bisa menonton film kekinian humor #baper ini. Karya Sutradara Ali Pare ini yang akan mulai tayang di seluruh Indonesia pada tanggal 6 Oktober 2016.

Biasanya #baper terjadi kalo film tersebut bersifat romantis, tentang cinta, nah ini humor lho, bisa membuat penonton #baper, pasti sangat seru sekali yach, pasti film ini akan membuat penonton baper dengan kelucuan dan kecantikan dari para penontonnya, seperti Damitha Argoebie yang memerankan Laila yang bisa menjadikan para penonton pria terpikat dengan kecantikannya, ada juga Rozali (Cemen) seorang pemuda keturunan Betawi yang memiliki banyak sekali warisan, anak dari Juragan Kambing (Otis Pamutih).

Karena jatuh cinta Rozali pada pandangan pertama, Rozali rela memberikan segalanya agar Laila mau menikah dengannya. Tatkala pernikahan itu benar-benar terjadi, keluarga Rozali pun bahagia. Namun, apa yang terjadi saat malam pertama melunturkan kebahagiaan mereka. Laila ternyata memiliki rencana dengan teman-temannya (Joe Project P, Ephy Sekuriti) untuk membawa lari harta kekayaan keluarga Rojali.

Mereka membius keluarga mempelai pria. Setelah itu Laila mencari korban baru kali ini Daniel (Botay BMX). Dengan kecantikan dan sikap manis nya muda bagi Laila untuk menaklukan hati Daniel. Bapak Daniel diperankan oleh (Opie Kumis). Opie Kumis Dan Joe Project P mempunyai perasaan dendam kerena yang satu menyisakan rambut dan yang satu tidak. John (Fauzi Imam) mendapatkan tugas untuk menyelidiki modus ini.

Film Humor #Baper ini  akan mengocok perut kita semua dengan Komedi gaya baru yang tentunya akan sangat menarik.


Sekali lagi yuk kita nantikan pada tanggal 6 Oktober 2016.

Sabtu, 03 September 2016

Film Action Drama Cinta Kerjasama Indonesia Malaysia Spy in Love akan tayang di bioskop

Hari ini bertempat di Demang Café, Sarinah, saya (Johanes) bersama Koalisi Pesona Indonesia (KOPI) mengadakan kongkow-kongkow bareng dengan para pemain dan produser Film Spy in Love.


Aktor Ray Sahetapy, Penulis Novel Spy in Love, Hamish Daud dan Gion Darwis Producer

Bersama Ray Sahetapy, aktor Spy in Love, berperan Sebagai Ray

Hamish Daud, berperan sebagai Putra 


Film bergenre action drama dan humor yang penuh dengan romantic dijanjikan akan menghibur  para penontonnya, film Spy in Love ini mengambil lokasi syuting di Malaysia, Penang dan Jakarta.

Sang Sutradara Danial Rifki bisa memberikan gambaran visual yang bagus tentang kota Penang yang sangat indah, mulai dari kota tua hingga China Town, begitu apik digambarkan oleh Sutradara Danial Rifki.

Kerjasama dua Negara yang luar biasa, Malaysia dan Indonesia menjadikan bagian dari rencana pemasaran film Spy in Love, dan rencananya film Spy in Love akan diputar juga di Malaysia, sekitar bulan Januari 2017, disinilah kehebatan Malaysia dalam mendukung perfilman negaranya, film ini akan tayang di 70 layar selama lebih dari 2 minggu, semoga Indonesia bisa juga mendukung perfilman Indonesia yang mulai berkembang sekarang ini.

Harapan dari Produser Rumah produksi Capitol Entertainment Gion Darwis, agar film Indonesia bisa diterima di wilayah regional, seperti Malaysia, Toh sudah banyak film Indonesia yang membuktikan keberhasilannya.

Pada kesempatan ini juga, hadir Penulis Novel Spy in Love Dwitasari, novelnya akan dijadikan pengantar sebelum kita nonton filmnya dan novel film ini merupakan usaha untuk memperluas pasar film ini, novel ini juga didistribusikan di Malaysia dengan menggandeng penerbit lokal.

Film Spy in Love : Penang Wedding ini  berkisah tentang sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara yakni Putra (Hamish Daud) dan Pevita (Siti Soleha),  karena, keduanya sudah berencana untuk melangsungkan pernikahan manis di sebuah pulau romantis.

Namun, rencana indah tersebut dihancurkan oleh Ray (Ray Sahetapy), kakek Putra. Ray yang merupakan seorang mantan agen inteligen ternyata mengetahui identitas Fariza (Nasha Azis), ibu Pevita. Menurut Ray, Fariza merupakan agen rahasia yang telah melakukan aksi penculikan terhadap beberapa banker-bankir dunia.

Selain meributkan urusan pernikahan yang mulai kacau, Ray juga disibukkan dengan kawanan kelompok teror yang berusaha untuk mencoba membunuhnya, namun Ray semakin antusias untuk melakukan penyelidikan.

Sisi baiknya, penyelidikan soal konspirasi internasional ternyata membuat hubungan Putra, Yasmin, Fariza dan Ray semakin dekat, Hanya saja mereka tidak menyadari keselamatan mereka juga ikut terancam, termasuk nyawa Yasmin dan Fazira, namun Putra tak pernah tahu yang dikerjakan oleh kakeknya, tapi ia harus menerima semua akibar dari aksi sang Kakek.

Akhirnya satu persatu misteri pun mulai terbuka, akhirnya film ini menjadi sebuah cerita drama romantic, juga merupakan petualangan heroic dalam menghadapi kawanan teroris Internasional.


Film Spy in Love sendiri akan mulai tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 29 September 2016.
Semoga film Spy ini Love ini bisa sukses di Indonesia dan Malaysia