Selasa, 26 Juli 2016

Novel Winter In Tokyo karya Ilyana Tan, diangkat ke layar Lebar dengan Judul Winter in Tokyo

film Winter in Tokyo

Karena Cinta Harus Dirasa,
Bukan Dimengerti
- Film Winter in Tokyo - 

Film Winter In Tokyo yang diadaptasi dari Novel Tulisan Penulis Mega Best Seller Ilana Tan, akan bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda pada tanggal 11 Agustus 2016.
Winter in Tokyo adalah salah satu seri Season yang ditulis oleh Ilana Tan setelah Summer in Seol, Autumn in Paris, kemudian dilanjutkan dengan Spring in London.
Hari ini, bertempat di Sarinah, diadakan Mini Conference yang diadakan oleh KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) tentang Winter in Tokyo, pada kesempatan ini datang pula pemeran Keiko (Pamela Bowie) dan Gigi ex CherryBelle yang memerankan sosok Haruka, kawan dari Keiko.

Dalam acara MIni Conference tersebut, Pamela Bowie dan Gigi menjelaskan tentang  serunya menonton Film Winter In Tokyo :
- Para Pembaca Novel Winter in Tokyo akan berkelana imajinasinya tentang Novel Tersebut, karena Film tersebut memang diadaptasi dari Novel nya
- Di film itu juga kita bisa melihat keindahan kota-kota di Jepang
- Melihat arti tentang persahabatan sejati, antara Keiko dan Haruka
- Lebih Mengenal tentang Cinta, karena Cinta harus dirasa, bukan dimengerti
- Juga sedikit banyak kita akan belajar tentang budaya tentang Jepang


Suasana Mini Conference yang ceria 

Winter in Tokyo bercerita tentang Ishida Keiko (Pamela Bowie), seorang blasteran Indonesia-Jepang yang tinggal di sebuah apartemen kecil dua lantai di pinggiran kota Tokyo, Jepang yang tiba-tiba saja kedatangan tetangga baru bernama Nishimura Kazuto (Dion Wiyoko).

Kazuto kembali ke Tokyo setelah 10 tahun lamanya tinggal di Amerika dan tidak pernah pulang ke Jepang. Alasan kepulangannya ke Jepang hanya satu, agar bisa melupakan Yuri, seorang sahabat, tetangga, dan wanita yang dicintainya, yang akhirnya akan menikah dengan sahabatnya sendiri. 

Perlahan, Keiko mulai akrab dengan Kazuto. Apartemen mereka yang berhadapan, menjadikan hubungan keduanya semakin erat.

Keduanya tidak sadar ketika cinta perlahan hadir di hati. Keiko yang masih terbayang akan cinta pertamanya, Kitano Akira, mencoba untuk membohongi perasaannya. Apalagi setelah ia pada akhirnya bertemu dengan Kitano Akira yang sesungguhnya. Seolah melupakan Kazuto, Keiko terbuai dalam angannya sendiri.

Kazuto di pihak lain, lebih ekspresif, mengingat pekerjaannya sebagai street photografer, ia lebih cepat menyadari perasaannya terhadap Keiko. Fokus kameranya selalu membidik sosok Keiko. selalu Mengejar sosok Keiko, dan frustasi karena Keiko tidak pernah bisa melihatnya. 

Pada akhirnya, Kazuto kehilangan ingatan. Ia masih bisa mengingat hingga hari sebelum kepulangannya ke Tokyo, saat ia masih di Amerika. Celakanya ia melupakan bagian terbaik kenangannya selama sebulan di Tokyo. Saat itulah Keiko menyadari bagaimana perasaannya terhadap Kazuto.

Ia merasa begitu kehilangan. Dan Keiko sangat sakit hati ketika Yuri (Kimberly) datang ke Jepang. Namun perasaan tidak bisa bohong. Kendati lupa akan kenangannya bersama Keiko, Kazuto tetap jatuh ke dalam perangkap cinta yang sama. Ia sekali lagi jatuh cinta pada Keiko. Namun, Kazuto tidak bisa berkutik ketika hubungan Keiko dengan Kitano Akira semakin intim. Semua terasa begitu salah. Bagaimana takdir bisa mempermainkan keduanya sedemikian rupa?

Saksikan Film Winter in Tokyo di bioskop kesayangan Anda pada Tanggal 11 Agustus 2016.





Kamis, 21 Juli 2016

Sukses Peluncuran Film "Untuk Angeline", Tanggal 21 Juli 2016

"Cinta ....
Dengarkanlah jeritan hati
ingin memelukmu 
Bunda, ...
Kuingin bertemu 
takkan pernah puas tangisan hati
Hingga kau kembali ke pelukanku
Cinta ..."







Pada Tanggal 21 Juli 2016, di beberapa bioskop Nasional, Tayang Perdana Film "Untuk Angeline", film ini terinspirasi dari kisah nyata, dan menjadikan film dengan kisah keluarga yang mengundang Tangis kita.

Hari ini, saya berkesempatan untuk menghadiri Tayang Perdana film "Untuk Angeline", di Plaza Senayan XXI, benar-benar mengundang Tangis dan rasa iba kita.

Film ini terinspirasi dari kasus kematian bocah cantik di Bali, Angeline membuat mata dunia dan hati kita terbuka, tentang kekerasan terhadap anak-anak.

Film ini menceritakan tentang seorang Samidah (26) yang diperankan oleh Kinaryosih, seorang Perempuan yang berasal dari sebuah desa kecil di sudut kota Banyuwangi, Midah berasal dari keluarga dengan ekonomi yang sulit, ketika ia mengandung 8 bulan, dia mengikuti suaminya yang bekerja di Bali untuk bekerja sebagai kuli bangunan.

Kinaryosih, Pemeran Samidah dalam film Untuk Angeline
Midah melahirkan seorang bayi perempuan cantik, namun mereka tidak bisa melunasi administrasinya akhirnya Midah dan suaminya sepakat untuk membuat perjanjian adopsi dengan seorang berkewarganegaraan asing, bernama John dan istrinya Terry, dalam surat perjanjian tersebut bahwa Midah dan Santo bisa bertemu dengan anaknya pada usia 18 tahun. John dan Terry lalu membawa anak yang sudah diadopsinya dan memberi nama Angeline.

John sangat menyanyangi Angeline dan memperlakukan Angeline seperti anak perempuan mereka sendiri, Meski Joh dan Terry sudah punya anak laki-laki dari pernikahn mereka, Kevin.

Kevin ini lebih banyak diam dan tidak suka dengan Angeline.

Pada suatu malam, John mendongengkan sesuatu ke Angeline tetnag negeri yang indah, John bilang bahwa Angeline adalah putri raja yang akan bahagia, rupanya malam tersebut adalah malam terakhir John menemani Angline, krena setelahnya John meninggal dunia karena penyakit jantung.

Angeline yang sudah berusia 9 tahun, tinggal bersama Terry dan Kevin, Angeline selalu menuruti semua yang Terry katakan, namun Angeline diperlakukan oleh Terry seperti bukan anak manusia, hingga akhirnya Angeline dikatakan menghilang, Foto Angeline pun tersebar luas.

Disisi yang lainnya, Midah pulang ke Bali dengan wajah bahagia, sudah 9 tahun tidak bertemu Angeline, dan dia sering mengirim uang ke Santo, agar berharap suatu ketika Santo bisa menebus Angeline, tapi ternyata Santo malah menikah lagi dengan perempuan lainnya, Midah tidak tahu harus berbuat apa, dia mencari Angeline dengan berbekal foto ketika Angeline bayi.

Hingga suatu malam, tiba-tiba polisi datang mengetuk rumah Midah dan Meminta Midah untuk datang ke Rumah Sakit, ketika sampai di rumah sakit, perasaan Midah begitu sedih melihat tubuh anaknya sudah menjadi mayat. Angeline yang baru dia lihat 3 hari setelah dilahirkan ke dunia, yang belum sempat mengenalnya bahkan belum sempat memanggil dirinya dengan sebutan ibu harus meninggal.

Dan di dalam hati Midah, bahwa jauh sebelum hari itu sampai saat ini anaknya tetap menjadi seorang Angel, dan sekarang sudah dipeluk dan dijaga oleh malaikat dan Midah terus berjuang untuk tahu siapa yang sebenarnya tega membunuh anak perempuan manis tersebut.

Film ini merupakan salah satu kontribusi dari tanggung jawab Citra Visual Sinema sebagai insan perfilman di tanah air tentang berbagai persoalan yang dihadapi oleh anak-anak di Indonesia.

Film ini wajib ditonton untuk Anda yang cinta terhadap Anak-Anak Indonesia, film ini sekaligus dipersembahkan oleh sutradara Jito Banyu untuk Hari Anask Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2016.

Selamat Menonton Film "Untuk Angeline" bersama keluarga, Selamat Hari Anak Nasional